Masyarakat Kota:
Ciri-ciri masyarakat kota:
  1. Pengaruh alam terhadap masyarakat kota kecil
  2. Mata pencahariannya sangat beragam sesuai dengan keahlian dan ketrampilannya.
  3. Corak kehidupan sosialnya bersifat gessel schaft (patembayan), lebih individual dan kompetitif.
  4. Keadaan penduduk dari status sosialnya sangat heterogen

  5. Stratifikasi dan diferensiasi sosial sangat mencolok. Dasar stratifikasi adalah pendidikan, kekuasaan, kekayaan, prestasi, dll.
  6. Interaksi sosial kurang akrab dan kurang peduli terhadap lingkungannya. Dasar hubungannya adalah kepentingan.
  7. Keterikatan terhadap tradisi sangat kecil
  8. Masyarakat kota umumnya berpendidikan lebih tinggi, rasional, menghargai waktu, kerja keras, dan kebebasan
  9. Jumlah warga kota lebih banyak, padat, dan heterogen
  10. Pembagian dan spesialisasi kerja lebih banyak dan nyata
  11. Kehidupan sosial ekonomi, politik dan budaya amat dinamis, sehingga perkembangannya sangat cepat
  12. Masyarkatnya terbuka, demokratis, kritis, dan mudah menerima unsur-unsur pembaharuan.
  13. Pranata sosialnya bersifat formal sesuai dengan undang-undang dan peraturan yang berlaku
  14. Memiliki sarana – prasarana dan fasilitas kehidupan yang sangat banyak.


Karateristik masyarakat kota:
  1. Anonimitas
Kebanyakan warga kota menghabiskan waktunya di tengah-tengah kumpulan manusia yang anonim.Heterogenitas kehidupan kota dengan keaneka ragaman manusianya yang berlatar belakang kelompok ras, etnik, kepercayaan, pekerjaan, kelas sosial yang berbeda-beda mempertajam suasana anonim.
  1. Jarak Sosial
Secara fisik orang-orang dalam keramaian, akan tetapi mereka hidup berjauhan.
  1. Keteraturan
Keteraturan kehidupan kota lebih banyak diatur oleh aturan-aturan legal rasional. (contoh: rambu-rambu lalu lintas, jadwal kereta api, acara televisi, jam kerja, dll)
  1. Keramaian (Crowding)
Keramaian berkaitan dengan kepadatan dan tingginya tingkat aktivitas penduduk kota. Sehingga mereka suatu saat berkerumun pada pusat keramaian tertentu yang bersifat sementara (tidak permanen).
  1. Kepribadian Kota
Sorokh, Zimmerman, dan Louis Wirth menyimpulkan bahwa kehidupan kota menciptakan kepribadian kota, materealistis, berorientasi, kepentingan, berdikari (self sufficient), impersonal, tergesa-gesa, interaksi social dangkal, manipualtif, insekuritas (perasaan tidak aman) dan disorganisasi pribadi.



Masyarakat Desa:
Ciri-ciri masyarakat pedesaan:
  1. Letaknya relatif jauh dari kota dan bersifat rural
  2. Lingkungan alam masih besar peranan dan pengaruhnya terhadap kehidupan masyarakat pedesaan
  3. Mata pencaharian bercorak agraris dan relatif homogen (bertani, beternak, nelayan, dll)
  4. Corak kehidupan sosialnya bersifat gemain schaft (paguyuban ddan memiliki community sentiment yang kuat)
  5. Keadaan penduduk (asal-usul), tingkat ekonomi, pendidikan dan kebudayaannya relatif homogen.
  6. Interaksi sosial antar warga desa lebih intim dan langgeng serta bersifat familistik
  7. Memiliki keterikatan yang kuat terhadap tanah kelahirannya dan tradisi-tradisi warisan leluhurnya
  8. Masyarakat desa sangat menjunjung tinggi prinsip-prinsip kebersamaan / gotong royong kekeluargaan, solidaritas, musyawarah, kerukunan dan kterlibatan social.
  9. Jumlah warganya relatif kecil dengan penguasaan IPTEK relatif rendah, sehingga produksi barang dan jasa relatif juga rendah
  10. Pembagian kerja dan spesialisasi belum banyak dikenal, sehingga deferensiasi sosial masih sedikit
  11. Kehidupan sosial budayanya bersifat statis, dan monoton dengan tingkat perkembangan yang lamban.
  12. Masyarakatnya kurang terbuka, kurang kritis, pasrah terhadap nasib, dan sulit menerima unsur-unsur baru
  13. Memiliki sistem nilai budaya (aturan moral) yang mengikat dan dipedomi warganya dalam melakukan interaksi sosial. Aturan itu umumnya tidak tertulis
  14. Penduduk desa bersifat konservatif, tetapi sangat loyal kepada pemimpinnya dan menjunjung tinggi tata nilai dan norma-norma ang berlaku.

Karakteristik masyakat pedesaan:
Menurut Landis, terdapat beberapa karateristik masyarakat desa, a.l:
  1. Umumnya mereka curiga terhadap orang luar yang masuk
  2. Para orang tua umumya otoriter terhadap anak-anaknya
  3. Cara berfkir dn sikapnya konservatif dan statis
  4. Mereka amat toleran terhadap ninlai-nlai budayanya sendiri, sehingga kurang toleran terhadap budaya lain
  5. Adanya sikap pasrah menerima nasib dan kurang kompetitif
  6. Memiliki sikap udik dan isolatif serta kurang komunikatif dengan kelompok sosial diatasnya.

No comments:

Post a Comment